Thursday, July 31, 2014

Afwan!


Afwan!

Mungkin kamu akan bertanya-tanya kenapa aku jawab afwan, ketika kamu mengatakan terimakasih kepadaku. Iya kan? Oo, nggak ya? Yaudah ga jadi nulis deh.

Tapi untuk kali ini saja, tolonglah untuk pura-pura tidak tahu apa arti afwan ini. agar aku dapat membuat sebuah tulisan yang mungkin akan bermanfaat bagi orang yang ingin memanfaatkannya. Agar ada gunanya aku hidup di dunia ini selain hanya untuk menghirup oksigen dan meniupkan nafas karbondioksida.

Kebanyakan orang mengetahui bahwa afwan itu artinya adalah meminta maaf. Dan kata ini biasanya digunakan oleh aktivis rohis (rohani islam). Kenapa harus “afwan”? Kenapa ga “maaf” aja? Mungkin agar sense of rohisnya lebih berasa aja kalau mengguna bahasa arab. Namun terlepas dari itu semua, dalam tulisan kali ini saya ingin mengungkap beberapa hal yang saya ketahui untuk penggunaan kata ini. Afwan sebelumnya, kalau suka jangan dicium, dibaca aja dengan tenang.

Contoh kasusnya penggunaan kata afwan yang sering kita dengar dan saksikan sendiri adalah ketika telat datang rapat, atau ketika mau datang telat, dan segala hal yang kita ingin minta excuse untuk melakukannya. Selain itu juga bisa digunakan untuk membalas ucapan terimakasih dari orang lain. Nah, jadi nyambung kan dengan paragraf pertama. Haha. Nih, sedikit contoh: “afwan, ana telat tadi abis gini gitu”, “afwan sekarang ga bisa ikut rapat, ada acara keluarga”, “afwan, saya ada amanah ditempat lain”, contoh terakhir, “terimakasih ya.” Jawabnya “afwan”.

Oke, itulah sedikit kata pengantar untuk tulisan ini. Bahwa yang sebenarnya yang akan aku bahas adalah afwan dalam penggunaan sebagai jawaban untuk menjawab terimakasih. Sebenarnya aku juga baru tahu tentang ini. Itu juga karena ada yang membalas “afwan” ketika aku ucapkan “terimakasih atas doanya :)” dalam sebuah sms setahun yang lalu. Ketika pertama kali aku mendengarnya sempat bingung juga sih. Mungkin itu karena aku orang Indonesia salah satunya. Setelah digoogling baru deh ngerti. Ternyata banyak juga yang telah membahasnya. Jadi untuk tampil beda, aku perlu bikin yang pembahasannya beda dari kebanyakan pembahasan yang sudah ada, yaitu tidak membahas penggunaan atau arti afwan ini lagi. Jadi bagi yang mau minta maaf pake ‘afwan’ silakan, bagi yang mau jawab terimakasih pake ‘afwan’ juga silakan. Sudah tidak ada perdebatan lagi, karena semuanya sama-sama benar.

Nih, baru benar-benar masuk ke inti permasalahannya nih.

Afwan secara penyikapannya atau perlakuan terhadap objek yang di‘afwan’in berarti “memberi” (maaf). Sedangkan selama ini yang banyak beredar dalam kalangan masyarakat Indonesia adalah meminta maaf. Jadi, sebagai manusia biasa, saya pun ingin bertanya. Apakah maaf itu diberi atau diminta?

Ah, udah ah segitu dulu aja. Mudah-mudahan dapat dijadikan bahan renungan atau bahan diskusi saja. Sekian.

Allahua’lam bishawab

3 comments:

Ibnu Jharkasih said...

MJG:
akan lebih indah jika memberi dan meminta
memberi maaf akan melapangkan dada dan meminta maaf akan mengurangi jurang pemisah antara kita dgn saudara kita yang lainnya :)
allahua'lam saudaraku

Ibnu Jharkasih said...

RNH:
harusnya diberi sih tapi dalam kasus kehidupanku, yg paling sering salah adalah aku dan orang disekitarku biasanya terlalu kesal, jadi memberiku maaf ga dengan cuma-cuma, yaaaa aku harus minta dengan sangat dan sungguh-sungguh :)))

Ibnu Jharkasih said...

AH:
Ada riwayatnya kalo kita itu saling memaafkan kak. Lupa itu riwayatnya gimana hehe wallahualam

Post a Comment