Monday, December 26, 2011

Kelebihan dan kekurangan?


Kelebihan dan kekurangan?
Saya berharap tidak ada yang menanyakan hal ini lagi pada saya, mungkin karena saya sendiri juga masih kurang mengenal diri saya sendiri, namun pertanyaan itu selalu saja muncul ketika saya emang harus dan wajib menjawabnya. Dasar, orang-orang itu sangat memanfaatkan kesempatan itu untuk menanyakan hal-hal yang tidak saya persiapkan sama sekali. Sehingga terkadang saya menjawab sekenanya saja. Saya tahu, orang lain tidak akan mempermasalahkan apapun jawaban yang kita berikan. Mereka hanya ingin tahu seberapa kenal kita terhadap diri kita sendiri serta ingin menemukan apakah kita termasuk orang-orang yang solutif. Menurut saya begitu.
Karena pertanyaan ini saya rasa sangat krusial dan sebenarnya juga menyangkut kebaikan diri saya juga, saya memutuskan untuk mengidentifikasi masalah pada diri saya untuk menemukan sebuah atau beberapa solusi, insyaallah, yang dibutuhkan saat ini demi masa depan saya sendiri juga, yang pastinya tentu juga akan berdampak besar terhadap orang-orang di sekitar saya. Untuk itu saya akan menggunakan metoda yang cukup saya kenal selama ini, yaitu metode SWOT. Pengertianya menurut saya yaitu metode pengklasifikasian masalah menjadi Strenght (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threat (ancaman) untuk mendapatkan sebuah solusi. Nah, untuk melangkah ke tahap ini saya perlu mengumpulkan isu-isu, pendapat, maupun pandangan umum mengenai diri saya. Data- data ini bisa berasal dari diri saya sendiri maupun dari orang-orang terdekat serta teman-teman saya. Untuk pendapat maupun pandangan umum yang berasal dari luar diri saya, kemungkinan akan membutuhkan waktu yang cukup panjang. Jadi, sekarang saya hanya akan menggunakan ingatan saya saja, karena orang yang paling mengenal diri saya adalah saya sendiri. Oh iya, satu lagi, setelah pandangan umum sudah terkumpul maka harus dikelompokkan dulu menjadi pandangan yang objektif dan pandangan subjektif. Dan data yang akan kita klasifikasikan adalah hanya pandangan objektif saja.
Oke, demi mengefesienkan tulisan ini, ayo langsung saja kita mulai dengan membacakan basmalah ~Bismillahirrahmanirrahiim~.
_ Pandangan umuM _
1.       .....
*15 menit kemudian*
Sumpah ya (gaya anak gaul zaman sekarang), gua membeku, terdiam, dan merenung lama sekali di angka satu (1.). Sepertinya banyak banget pandangan umum gua terhadap diri gua yang bakalan ga berhubungan dengan tujuan gua membuat tulisan ini. Untuk itu saya akan langsung meringkasnya menjadi kelebihan dan kekurangan menjadi dua tabel. Hmm, sepertinya saya akan langsung membuat empat kolom saja dalam satu tabel menjadi S.W.O.T Table.
Nah, ini dia tablenya :
S
W
O
T





*2 jam kemudian*
Setelah saya pikir-pikir ternyata saya baru saja menyadari ternyata sangat susah bagi sayauntuk menuliskan hal-hal seperti itu ke dalam sebuah tabel, atau sesuatu apapun yang menyangkut dengan kelebihan atau kekurangan saya. Namun perenungan lama saya tadi bukan tidak menghasilkan sesuatu juga. Pada akhirnya saya menyadari bahwa saya memiliki kelebihan, yaitu bahwa saya merasa mempunyai kelebihan dan kekurangan. namun kekurangan saya, saya tidak dapat mengungkapkannya secara konkrit. Nah, untuk sementara begitulah hasilnya. Namun pernyataan saya tersebut masih belum bisa dijadikan sebuah kesimpulan untuk tulisan ini. Karena setelah mengungkapkan pernyataan di atas saya baru saja memikirkan hal-hal sederhana yang sesuai dengan judul tulisan saya ini, berikut hasil pemikiran saya tersebut :
Kelebihan à Saya bisa berbohong, kekurangan àjika berbohong saya mudah ketahuan
Kelebihan à Saya orang yang percaya diri, kekurangan àmudah saja mengetahui ketika saya lagi percaya diri, dan hal itu membuat saya grogi
Kelebihan àsaya suka melakukan aktivitas di luar, kekurangan àsaya suka tidur-tiduran di kamar sambil nonton
Kelebihan àsaya punya banyak uang, namun saya lebih suka hidup sederhana
Saya suka hidup bersih dan teratur, namun saya sering mengabaikan kebersihan dan keteraturan tersebut ~i will change this~
Saya rajin, namun sering telat. Misalnya: rajin belajar, namun telat (belajarnya pas mau UTS atau UAS), rajin mandi, namun telat bisa sampai dua atau tiga hari, rajin online atau ngedownload sampai telat malam ~itu dulu~,rajin melakukan perubahan, rajin ngebersihin kamar walau suka telat sampai kamar udah kotor banget baru dibersihin, dll.
Saya suka menyendiri, kadang saya juga benci sendiri. Kadang saya suka bersama-sama, namun saya juga benci kalo sama-sama. Sama halnya juga dengan ketika saya suka jatuh cinta, namun saya juga benci jatuh cinta. Dan kadang saya benci menuliskan semua ini, namun saya juga ga tega menghapusnya. Begitulah seterusnya, sehingga sekarang segala hal mengenai kelebihan dan kekurangan yang saya rasakan itu menjadi sesuatu yang relatif dan fluktuatif. Saya pikir segalanya yang ada pada diri saya maupun pada dunia ini tidak ada yang benar-benar konkrit, sehingga sesuatu yang kita anggap kelebihan pada saat ini bisa menjadi kekurangan, peluang, maupun ancaman pada waktu yang berbeda. Begitu pun sebaliknya dengan komponen-komponen S.W.O.T yang lainnya. Semuanya akan terus berubah, berubah menjadi apa saja sesuai keinginan waktu dan Sang Pencipta waktu tersebut.
Sekarang saya mulai memikirkan untuk tidak terlalu memikirkan kelebihan dan kekurangan tersebut. Namun tetap saja sepertinya saya tetap harus memikirnya. Namun saya pikir apa gunanya, saya hanya membutuhkan motivasi untuk melangkah ke depan, saya hanya membutuhkan orang yang selalu mengingatkan jika saya salah, memberi nasehat pada kebaikan, mengajarkan saya berbagai ilmu, mendengarkan cerita-cerita saya. Namun sekali lagi apa gunanya jika saya dapat melakukan semuanya itu sendiri. Ah.. saya rasa saya mulai galu memikirkan tulisan ini, kita akhiri sajalah sebelum kegalauan saya bertambah-tambah ga jelas. Oke. Selesai.
Oh iya, tidak lengkap rasanya jika tulisan ini berakhir begitu saja. Mari kita karang saja sebuah kesimpulan, yang mudah-mudahan dapat kita renungi bersama. Kesimpulannya, kita perlu mengetahui kelebihan diri kita sebagai kekuatan dan motivasi untuk melangkah ke depan, begitu juga dengan kekurangan kita agar kita bisa meminimalisir sesuatu yang menjadi ancaman dalam menjalani hidup. Intinya kitaa harus mengenal diri kita dengan baik. Tidak penting menjadi sempurna, karena memang tidak ada yang sempurna. Kesempurnaan itu berasal dari sesuatu yang sederhana, maka hiduplah dengan sederhana. Namun yang terpenting hiduplah dengan menjadi diri sendiri.
~ibnu jharkasih~
pondok dewa, 24 Desember 2011



1 comment:

FauzanOjan said...

Yang ditulis surang ado huruf2 yg tingga :p

Post a Comment