#yukeluarumah |
“Saya sempat terfikir membuat dua buah gerakan #yukkeluarrumah dan#pulangkerumahyuk untuk para pemuda Minangkabau.
Untuk Indonesia yang lebih baik.. #IndonesiaPastiBisa”
Kira-kira begitulah bunyi apdetan status yang barusan saya buat. Sebenarnya ide ini muncul secara tiba-tiba saat saya melakukan sebuah perjalanan ke suatu tempat. Lalu dengan membawa beberapa pelajaran yang dipetik saat perjalanan tersebut, saya merenung sambil menuliskan kisah itu selama perjalanan pulang. Saat itu, ide ini belum muncul. Baru setelah membaca kembali catatan pelajaran itu, ide ini kemudian muncul dengan tiba-tiba. Ia menjadi pemicu menggali kembali semua catatan memori yang pernah tersimpan di dalam otak saya. “Kalau dalam sebuah perjalanan kecil saja saya mendapatkan pelajaran seperti ini, seharusnya dalam perjalanan yang lebih besar tentu akan memberikan efek inspiratif yang luar biasa”. Dan secepat tak terduga tercetuslah sebuah ide, “suatu saat nanti saya akan membuat gerakan #yukeluarumah dan #pulangkerumahyuk”. Ya, hanya karena orang Minangkabau itu sangat senang merantau. Udah gitu aja.
Zzz... kuurang!
Oke, fine. Penjelasan di atas memang tidak terlalu menjelaskan maksud dari adanya ide ini. Lalu kenapa sampai muncul ide tersebut secara tiba-tiba? Sebenarnya ide ini bukan ide asli saya. Sudah ada sebelumnya sebuah komunitas bernama keluarumah, namun komunitas ini merupakan komunitas traveling keliling Indonesia, kaya “Jalan-jalan Men!” gitu. Dan memang ide #yukeluarumah saya ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan komunitas itu.
Lalu kenapa saya menulisnya? Ga ada, biar rame aja.
Zzz... kuurang!
Karena sudah terlanjur membahas tentang #yukeluarumah, saya akan menjelaskan ini pertama dulu. #yukeluarumah adalah sebuah gerakan yang mengajak orang-orang untuk keluar rumah. Dalam skala lebih luasnya, mengajak mereka untuk pergi meninggalkan kampung halamannya. Mau kemana kek go abroad, mau ngapain nek yang penting keluar rumah. Berpetualangan, mendapatkan pengalaman, mencari ilmu dan survival di negri orang. Marantau. Pasti anda berfikiran sama dengan saya, yaitu : sebagian orang Minangkabau memang melakukan hal-hal tersebut, yang lebih kita kenal dengan sebutan marantau. Diantara mereka ada yang menjadi pemimpin, penulis, sastrawan, cendekiawan, dan saintis serta banyak yang menjadi pedagang sukses. Sebagian besar mereka keluar rumah untuk mencari penghidupan. Atau dalam bahasa sederhananya : mencari uang, walaupun sebenarnya tidak ada uang mereka yang hilang dan harus dicari. Bisnismen kebanyakan dari orang Minang yang marantau, mereka menguasai perdagangan dari kelas teri sampai kelas hiu. Namun satu hal yang saya rasa mereka lupakan (mungkin), mereka tidak merasa bahwa mereka keluar rumah. Mereka hanya berusaha menjadi orang sukses dengan marantau, agar saat pulang kampung waktu lebaran sekali setahun orang kampung melihatnya sebagai orang sukses. Ah.. mungkin sudah berduapuluhsembilanjuta-juta (bukan angka sebenarnya) orang minang yang kulihat meraih kesuksesan yang sangat sukses di negeri orang. Walaupun tidak sedikit juga yang memilih menjadi orang biasa saja. Biasa pake mobil, biasa keluar negeri dan umroh, biasa sadaqah berjuta-juta. Ya, orang biasa saja. Namun dengan melihat fenomena ini, orang minang patut diperhitungkan potensinya dalam membangun Indonesia sejahtera. Ya, semua orang mempunyai potensi yang sama untuk Indonesia yang lebih baik. Nah dengan gerakan #yukeluarumah ini, kita memulai dari menciptakan kesejahteraan di Minangkabau dulu.
Bagaimana bisa menciptakan kesejahteraan di Minangkabau dengan mengajak orang Minangnya keluar dari negrinya?? | Hei.. hei.. bukan kah sudah saya tuliskan di paragraf sebelumnya fakta-fakta kesuksesan orang Minang.. | Ooiyaa.. yg sukses dengan marantau itu ya? | tuh kan tahu. makanya, fokus dong. Haha .. *intermezzo*
Bagaimana bisa menciptakan kesejahteraan di Minangkabau dengan mengajak orang Minangnya keluar dari negrinya?? | Hei.. hei.. bukan kah sudah saya tuliskan di paragraf sebelumnya fakta-fakta kesuksesan orang Minang.. | Ooiyaa.. yg sukses dengan marantau itu ya? | tuh kan tahu. makanya, fokus dong. Haha .. *intermezzo*
Data-data di atas memang suatu yang situasional, tidak semua orang minang mengalami nasib seperti yang saya ceritakan itu. Walaupun sebagian besar kenyataannya memang begitu, bahkan (mungkin) ada lebih banyak lagi yang mengalami nasib yang lebih beruntung. Ide gerakan #yukeluarumah yang saya fikirkan ini mungkin tidak bisa membangun Indonesia Sejahtera tanpa ada gerakan kedua #pulangkerumahyuk. Dengan gerakan #pulangkerumahyuk ini, kita mengajak kembali orang-orang rantau yang sudah sukses di rantau untuk kembali ke kampung halaman dan berinvestasi di sini (investasi harta, ilmu, maupun dirinya) untuk kemajuan negri. Kita kumpulkan semua pembesar negri, semua pemimpin, enterpreneur, ilmuwan, dan para cendekiawan untuk bersama-sama membangun negri ini. Jika kedua gerakan ini sukses menimbulkan efek kesejahteraan bagi negeri Minangkabau khususnya, tentu saja dalam waktu dekat efek ini akan menginspirasi daerah lainnya dan akhirnya meyebar ke seluruh wilayah di Indonesia. Maka Indonesia Sejahtera dan Mandiri bukan hanya sebuah wacana lagi.
Oke, dengan memahami latar belakang itu, now we go to the point. Sebenarnya dengan gerakan #yukeluarumah ini kita ingin mengajak orang-orang untuk mengembangkan potensi dirinya yang selama berabad-abad sudah dibuktikan dapat maju dan berkembang pesat dengan cara marantau. Hanya dengan keluar rumah kita dapat melihat bagaimana bentuk dan keadaan rumah kita. Jika atap rumah kita bocor, baru dapat kita lihat dan perbaiki dengan cara keluar rumah terlebih dahulu, bukan hanya sibuk menampung air sana-sini atau menutupi kebocoran dari dalam saja. Setelah mengembangkan potensi diri dan mengetahui keadaan rumah kita, baru kita bisa memperbaiki atau renovasi rumahnya dengan cara #pulangkerumahyuk. Ya, dengan mengetahui dan melihat sendiri keadaan rumah dari dalam dan dari luar, kita akan lebih tahu apa yang harus dilakukan terhadap rumah kita ini. Maka sekali lagi Indonesia Sejahtera dan Mandiri bukan hanya sebuah wacana lagi.
Sekian puisi singkat dari saya (anggap aja ini puisi), mudah-mudahan dapat dinikmati dan menginspirasi Indonesia. kalau tidak, cukup dicoba lagi lain kali sambil menyeduh kopi. Dan walaupun intinya ada di akhir paragraf jangan pernah menyelesal telah membaca paragraf-paragraf sebelumnya.
Terimakasih dan #yukeluarumah kemudian mari kita #pulangkerumahyuk.
Salam menginspirasi Indonesia! #IndonesiaPastiBisa !!!
@ibnujharkasih
Oke, dengan memahami latar belakang itu, now we go to the point. Sebenarnya dengan gerakan #yukeluarumah ini kita ingin mengajak orang-orang untuk mengembangkan potensi dirinya yang selama berabad-abad sudah dibuktikan dapat maju dan berkembang pesat dengan cara marantau. Hanya dengan keluar rumah kita dapat melihat bagaimana bentuk dan keadaan rumah kita. Jika atap rumah kita bocor, baru dapat kita lihat dan perbaiki dengan cara keluar rumah terlebih dahulu, bukan hanya sibuk menampung air sana-sini atau menutupi kebocoran dari dalam saja. Setelah mengembangkan potensi diri dan mengetahui keadaan rumah kita, baru kita bisa memperbaiki atau renovasi rumahnya dengan cara #pulangkerumahyuk. Ya, dengan mengetahui dan melihat sendiri keadaan rumah dari dalam dan dari luar, kita akan lebih tahu apa yang harus dilakukan terhadap rumah kita ini. Maka sekali lagi Indonesia Sejahtera dan Mandiri bukan hanya sebuah wacana lagi.
Sekian puisi singkat dari saya (anggap aja ini puisi), mudah-mudahan dapat dinikmati dan menginspirasi Indonesia. kalau tidak, cukup dicoba lagi lain kali sambil menyeduh kopi. Dan walaupun intinya ada di akhir paragraf jangan pernah menyelesal telah membaca paragraf-paragraf sebelumnya.
Terimakasih dan #yukeluarumah kemudian mari kita #pulangkerumahyuk.
Salam menginspirasi Indonesia! #IndonesiaPastiBisa !!!
@ibnujharkasih
No comments:
Post a Comment