Kelebihan dan kekurangan?
Saya berharap tidak ada yang menanyakan hal ini lagi pada
saya, mungkin karena saya sendiri juga masih kurang mengenal diri saya sendiri,
namun pertanyaan itu selalu saja muncul ketika saya emang harus dan wajib
menjawabnya. Dasar, orang-orang itu sangat memanfaatkan kesempatan itu untuk
menanyakan hal-hal yang tidak saya persiapkan sama sekali. Sehingga terkadang
saya menjawab sekenanya saja. Saya tahu, orang lain tidak akan mempermasalahkan
apapun jawaban yang kita berikan. Mereka hanya ingin tahu seberapa kenal kita
terhadap diri kita sendiri serta ingin menemukan apakah kita termasuk
orang-orang yang solutif. Menurut saya begitu.
Karena pertanyaan ini saya rasa sangat krusial dan
sebenarnya juga menyangkut kebaikan diri saya juga, saya memutuskan untuk
mengidentifikasi masalah pada diri saya untuk menemukan sebuah atau beberapa
solusi, insyaallah, yang dibutuhkan saat ini demi masa depan saya sendiri juga,
yang pastinya tentu juga akan berdampak besar terhadap orang-orang di sekitar
saya. Untuk itu saya akan menggunakan metoda yang cukup saya kenal selama ini,
yaitu metode SWOT. Pengertianya menurut saya yaitu metode pengklasifikasian
masalah menjadi Strenght (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity
(peluang), dan Threat (ancaman) untuk mendapatkan sebuah solusi. Nah, untuk
melangkah ke tahap ini saya perlu mengumpulkan isu-isu, pendapat, maupun
pandangan umum mengenai diri saya. Data- data ini bisa berasal dari diri saya
sendiri maupun dari orang-orang terdekat serta teman-teman saya. Untuk pendapat
maupun pandangan umum yang berasal dari luar diri saya, kemungkinan akan
membutuhkan waktu yang cukup panjang. Jadi, sekarang saya hanya akan
menggunakan ingatan saya saja, karena orang yang paling mengenal diri saya
adalah saya sendiri. Oh iya, satu lagi, setelah pandangan umum sudah terkumpul
maka harus dikelompokkan dulu menjadi pandangan yang objektif dan pandangan
subjektif. Dan data yang akan kita klasifikasikan adalah hanya pandangan
objektif saja.
Oke, demi mengefesienkan tulisan ini, ayo langsung saja kita
mulai dengan membacakan basmalah ~Bismillahirrahmanirrahiim~.
_ Pandangan umuM _
1.
.....
*15 menit kemudian*
Sumpah ya (gaya anak gaul zaman sekarang), gua membeku,
terdiam, dan merenung lama sekali di angka satu (1.). Sepertinya banyak banget
pandangan umum gua terhadap diri gua yang bakalan ga berhubungan dengan tujuan
gua membuat tulisan ini. Untuk itu saya akan langsung meringkasnya menjadi
kelebihan dan kekurangan menjadi dua tabel. Hmm, sepertinya saya akan langsung
membuat empat kolom saja dalam satu tabel menjadi S.W.O.T Table.
Nah, ini dia tablenya :
S
|
W
|
O
|
T
|
*2 jam kemudian*
Setelah saya pikir-pikir ternyata saya baru saja menyadari
ternyata sangat susah bagi sayauntuk menuliskan hal-hal seperti itu ke dalam
sebuah tabel, atau sesuatu apapun yang menyangkut dengan kelebihan atau
kekurangan saya. Namun perenungan lama saya tadi bukan tidak menghasilkan
sesuatu juga. Pada akhirnya saya menyadari bahwa saya memiliki kelebihan, yaitu
bahwa saya merasa mempunyai kelebihan dan kekurangan. namun kekurangan saya,
saya tidak dapat mengungkapkannya secara konkrit. Nah, untuk sementara
begitulah hasilnya. Namun pernyataan saya tersebut masih belum bisa dijadikan
sebuah kesimpulan untuk tulisan ini. Karena setelah mengungkapkan pernyataan di
atas saya baru saja memikirkan hal-hal sederhana yang sesuai dengan judul
tulisan saya ini, berikut hasil pemikiran saya tersebut :
Kelebihan à
Saya bisa berbohong, kekurangan àjika
berbohong saya mudah ketahuan
Kelebihan à
Saya orang yang percaya diri, kekurangan àmudah
saja mengetahui ketika saya lagi percaya diri, dan hal itu membuat saya grogi
Kelebihan àsaya
suka melakukan aktivitas di luar, kekurangan àsaya
suka tidur-tiduran di kamar sambil nonton
Kelebihan àsaya
punya banyak uang, namun saya lebih suka hidup sederhana
Saya suka hidup bersih dan teratur, namun saya sering
mengabaikan kebersihan dan keteraturan tersebut ~i will change this~
Saya rajin, namun sering telat. Misalnya: rajin belajar,
namun telat (belajarnya pas mau UTS atau UAS), rajin mandi, namun telat bisa
sampai dua atau tiga hari, rajin online atau ngedownload sampai telat malam
~itu dulu~,rajin melakukan perubahan, rajin ngebersihin kamar walau suka telat
sampai kamar udah kotor banget baru dibersihin, dll.
Saya suka menyendiri, kadang saya juga benci sendiri. Kadang
saya suka bersama-sama, namun saya juga benci kalo sama-sama. Sama halnya juga
dengan ketika saya suka jatuh cinta, namun saya juga benci jatuh cinta. Dan
kadang saya benci menuliskan semua ini, namun saya juga ga tega menghapusnya.
Begitulah seterusnya, sehingga sekarang segala hal mengenai kelebihan dan
kekurangan yang saya rasakan itu menjadi sesuatu yang relatif dan fluktuatif.
Saya pikir segalanya yang ada pada diri saya maupun pada dunia ini tidak ada
yang benar-benar konkrit, sehingga sesuatu yang kita anggap kelebihan pada saat
ini bisa menjadi kekurangan, peluang, maupun ancaman pada waktu yang berbeda.
Begitu pun sebaliknya dengan komponen-komponen S.W.O.T yang lainnya. Semuanya
akan terus berubah, berubah menjadi apa saja sesuai keinginan waktu dan Sang
Pencipta waktu tersebut.
Sekarang saya mulai memikirkan untuk tidak terlalu
memikirkan kelebihan dan kekurangan tersebut. Namun tetap saja sepertinya saya
tetap harus memikirnya. Namun saya pikir apa gunanya, saya hanya membutuhkan
motivasi untuk melangkah ke depan, saya hanya membutuhkan orang yang selalu
mengingatkan jika saya salah, memberi nasehat pada kebaikan, mengajarkan saya
berbagai ilmu, mendengarkan cerita-cerita saya. Namun sekali lagi apa gunanya
jika saya dapat melakukan semuanya itu sendiri. Ah.. saya rasa saya mulai galu
memikirkan tulisan ini, kita akhiri sajalah sebelum kegalauan saya
bertambah-tambah ga jelas. Oke. Selesai.
Oh iya, tidak lengkap rasanya jika tulisan ini berakhir
begitu saja. Mari kita karang saja sebuah kesimpulan, yang mudah-mudahan dapat
kita renungi bersama. Kesimpulannya, kita perlu mengetahui kelebihan diri kita
sebagai kekuatan dan motivasi untuk melangkah ke depan, begitu juga dengan
kekurangan kita agar kita bisa meminimalisir sesuatu yang menjadi ancaman dalam
menjalani hidup. Intinya kitaa harus mengenal diri kita dengan baik. Tidak
penting menjadi sempurna, karena memang tidak ada yang sempurna. Kesempurnaan
itu berasal dari sesuatu yang sederhana, maka hiduplah dengan sederhana. Namun
yang terpenting hiduplah dengan menjadi diri sendiri.
~ibnu jharkasih~
pondok dewa, 24 Desember 2011
1 comment:
Yang ditulis surang ado huruf2 yg tingga :p
Post a Comment