Tuesday, April 29, 2014

Celoteh tentang Pagi



Aku. Pagi ini memang biasa-biasa aja. Bukan karena aku berusaha membuatnya biasa-biasa saja. Tetapi memang beginilah adanya, sama sekali tidak ada setingan apapun untuk pagi yang biasa-biasa aja ini. Walaupun memang akulah pemeran utama untuk adegan drama dalam hidupku untuk hari ini. Tapi itu tak ada hubungannya sama sekali, kecuali baik-baik saja.

Tetapi di luar sana, di pagi yang sama, aku dengar setiap orang berusaha membuat paginya menjadi pagi yang spesial. Kulihat status-status semangat pagi berbondong-bondong mengaliri timeline twitter dan facebook. Apakah aku harus mengagumi pagi mereka yang spesial itu? atau aku harus membuat pagiku ini menjadi spesial juga? Aku rasa tidak, mungkin aku hanya bisa untuk tidak peduli dengan pagi-pagi mereka. Karena aku sudah memiliki pagiku yang biasa-biasa saja ini. Aku bangga memiliki pagi yang biasa-biasa saja sementara semua orang memiliki paginya yang spesial. Ohh.. biasanyaaa...

Tak lengkap rasanya jika kita hanya membahas Pagi saja. Oleh karena itu akan kuceritakan juga tentang Bugi. Pagi dan Bugi (mungkin) adalah sepasang kekasih. kamu sudah pasti bisa membedakan mana cowok dan mana ceweknya. Mereka terpisah sejak dulu kala dan sampai saat ini belum pernah bertemu lagi. Mungkin. Jangankan kita, pagi aja mungkin tidak tahu siapakah bugi itu dan bagaimana wujud atau tanda-tanda keberadaannya. Namun, pagi selalu hadir setiap hari, entah itu karena mencari bugi. Atau mungkin karena dia itu memang begitu, tak pernah lelah untuk hadir setiap hari hanya agar orang-orang mengucapkan selamat kepadanya. Terlepas dari itu, tak ada satu pun orang yang berhasil mengungkap fakta tentang bugi. Karena memang tak ada yang peduli. Namun jika nanti fakta ini terungkap juga, mungkin orang-orang akan mulai mengucapkan selamat juga padanya, “Selamat Bugi...!!”.

Ya sudahlah. Bagaimana pun pagimu, spesial atau biasa-biasa aja, asal kita dapat berbahagia dengan kebahagian kita dan bersedih dengan kesedihan kita, itu pun sudah cukup untuk dapat menikmati hidup ini. Mungkin begitulah, yang kata orang nama bersyukur. Dan cara sederhana untuk bersyukur adalah ketika kamu masih bersyukur untuk bisa bersyukur. Itulah syukur yang sebenar syukur.



30 04 2014 @ibnujharkasih masih bersama pagi

1 comment:

Ibnu Jharkasih said...

keren sekali.. aku jadi merasa bahwa ini aku yang telah menulisnyaa. padahalkan iyaa.

Post a Comment